Puisi

Jaya Indonesiaku

Jaya Indonesiaku

Tak pernah lelah .........
ku langkahkan kaki ini
tak pernah bosan............
ku lambaikan tangan ini.

demikejayaan indonesiaku
ku relakan seluruh jiwa dan raga
Meski tubuh ini rapuh
tak akan sedikitpunku jatuh

Dilemani  hembus nafas ini 
Aliran darah ini..........
kanku kibatkan sang merah putih
di ujung tiang tertinggi.
by:Priyo Utomo
Lautku

Lautku

Ketikasang surya telah menampakkan sinarnya
kaupun telah menampakkkan keindahanmu
warnamu yang kebiru-biruan 
yang begitu kesan dikalbu
semua orang inta kepadamu 

Ku lihat tirta yang melambai lambai
ku dengar gemuruh gelombang nan merdu
ku rasakan  bayu yang begitu semilir
tanpamu hidup takkan berarti
bagaikan hidup tak bernyawa

Kau pun  tak pernah lelah
untuk menampakkan alunan gelombang
nan begitu indah
ku kan ingat wajahmu sepanjang hayat
yang membuat kalbu menjagi tergugah
by:Lina apriani
Acehku

Acehku

Tanah subur danmakmur begriku
Para perkumpulan peradaman
Pembantaian masal tak berhenti merenggut kemerdekaan
air mata tak berhenti menetes mambasahi bumi negri ini.

Beribu nyawa tak berdosa dibantai oleh tsunami
 Acehku jangan menangis lukamu luka kami
saudaraku jangan bersediah lukamu luka kami
kami akan selalu ada untukmu

Mnecoba memberikan yang terbaik untukmu 
karena kita adalah saudara setanah air
by: isnaini
Luka

Luka

Hati ini tersayat penuh luka
Luka yang kau besi bukan hanya sembarang luka
luka yang teramat dalam untuk hati ini kau tinggalkan

Kau tinggalkan nurani dan raga ini
kau tutup cerita indah bersamaku
kau buka cerita indah bersamanya
saat kau masih dengan nurani dan raga ini

 mentari yang teduh
angin yang berhembus lirih
bumi dan seisinya
adalah saksi bisu kenistaanmu

Tuhan, Aku ingin nurani ini tak mengenalnya lagi
Aku ingin raga ini  tak berjumpa lagi
Jauhkan dia dari benak ini ya Tuhan
sembuhkan segera luka ini
Agar nurani dan raga inimampu menatap keagungan Mu esok hari
by:Maharani
Mentari

Mentari

Lirikan mentari di ufuk timur
Memberikan seberkaskehidupan

Aku ingin seperti matahari
yang selalu hidup untuk semuaorang
Slalu setia menemani
slalu bersemi dikala pagi

Kau berikan kehangatan di hati
oh mentari....................
Tetaplah terbit dalam damai
By: Via Wasesa
Puisi Terakhir

Puisi Terakhir

Tuhan
Aku hanya Hamba Mu yang biasa mengeluh
Aku hanya Hamba MU yang biasa meminta
Ku akui dengan segala kelamahanku

Kasih PadaMu
Bagai simpony tak pernah pudar
Bagai harmoni yang mengisi kekosongan
Bagai udara yang tak terukur
Bagai jiwa untuk hidup

Tuhan 
Jika bulan enggan bersinar 
Jika bintang telah tiada 
Bummi sudah tak menerima
Buatlah semburat senyum dibibir mereka
yang keriput memikirkan kematianku
By Reni
Kasihku

Kasihku

Kala dia datang 
Bergetar hati ini 
Terbayang senyumnya yang lembut
membelai halus jiwa ini

tatapannya yang teduh
selalu ku rindukan
langkah-langkahnya
selalu mengiringi hariku
bertabur bunga semerbak
 selalu ada untukku
dalam rindu, dalam angan ,
menemaniku dalam kasih
By : Indra